Sabtu, 09 Juli 2011

Keuntungan dan kekurangan Cetakan

1.      Sand casting
Keuntungan
1.      Material murah, mampu menahan detail dan tahan pada deformasi apabila dipanaskan.
2.      Proses sesuai baik untuk besi maupun nonferrous.
3.      Menangani produk yang lebih beragam dari metode pengecoran lainya
4.      Menghasilkan coran kecil yang presisi hingga coran besar sampai 1 ton
5.      Mampu mencapai toleransi yang ketat jika pemadatannya seragam
6.      Waktu persiapan cetakan relatif pendek dibandingkan dengan proses lainya
7.      Sederhana dan cocok untuk dimekanisasi
8.      Tingkat pemakaian ulang pasir sangat tinggi

Kekurangan
1.      Biasanya terbatas pada satu atau sejumlah kecil cetakan
2.      Perbandingan pasir dan logam relatif tinggi
3.      Menghasilkan limbah yang sangat banyak, terutama pasir, debu dan limbah shoot blasting
2.      Shell moulding (cetakan selubung)

Cacat Coran

Cacat coran
1.      Cacat gas (gas Defects)
Cacat yg disebabkan oleh gas dalam cairan logam yg terjebak atau gas yg muncul akibat uap kandungan air dalam cetakan selama proses penuangan.



2.      Cacat penyusutan (Shrinkage Cavities)
Cacat yg disebabkan karena proses penyusutan logam selama pembekuan berlangsung.



3.      Cacat bahan cetakan (molding material defects)

Merancang Pola dan Sand mold Casting

Pola adalah tiruan benda asli yang mengandung beberapa modifikasi seperti penambahan kelebihan dan dudukan inti.
Fungsi pola adalah
  1.  Pola menghasilkan rongga cetak
  2.  Pola menghasilkan dudukan inti
  3. Pola menghasilkan sistem saluran (runner, gates, dan risers)
  4.  Pola mempengaruhi kehalusan permukaan coran dan mengurangi potensi cacat coran
  5. Pola yag dirancang dengan baik akan menghemat biaya produksi
Syarat yang harus dimiliki pola
  1. Mudah dikerjakan, dibentuk dan disatukan
  2. Ringan
  3. Kuat, keras dan tahan lama
  4. Tahan aus dan abrasi
  5. Tahan korosi dan reaksi kimia
  6. Stabil ukuran dan bentuknya
  7. Tahan air/kelembaban dan variasi temperatur
  8. Harga terjangkau

Penambahan kelebihan (pattern allowances)

Jumat, 07 Januari 2011

CNC

Standarisasi Pemrogramman Mesin Perkakas CNC

Pemakaian kode-kode pada mesin perkakas CNC dapat menggunakan  standar pemrograman ynag
berlaku antara lain: DIN (Deutsches Institut fur Normug) 66025, ANSI (American Nationale Standarts
Institue), AEROS (Aeorospatiale Frankreich), ISO, dll. Sebagian besar dari standar, yang diinginkan
memiliki persamaan dan sedikit saja perbedaannya. Berikut  ini beberapa bagian kode pada mesin CNC
EMCO antara lain kode G, kode M, kode F, kode S dan kode T yang mempunyai arti sebagai berikut.

Arti Kode M pada mesin CNC
M00     Mesin terhenti terprogram
M03     Sumbu utama berputar searah dengan jarum jam; Kode ini biasanya pada  awal intruksi. Adanya
kode  ini  menyebabkan sumbu utama mesin  akan  berputar searah  jarum  jam.
M04     Sumbu utama berputar berlawanan arah jarum jam
M05     Sumbu utama berhenti terprogram
M06     Penggantian  alat   potong   dilakukan   agar   kualitas   benda   kerja meningkat.
M08     Cairan pendingin akan mengalirkan. memerintahklan mesin untuk mengalirkan cairan pendingin
(coolant).
M09     Cairan pendingin berhenti mengalir
M17     Sub program (unterprogram) berakhir
M19     Sumbu utama posisi tepat
M30     Program berakhir dan kembali pada program semula.
M38     Berhenti tepat, aktif
M39     Berhenti tepat, pasif
M90     Pembatalan fungsi pencerminan
M91     Pencerminan sumbu X
M92     Pencerminan sumbu Y
M93     Pencerminan sumbu X dan Y
M99     Penentuan parameter lingkaran I, J, K
G 00  merupakan intruksi untuk memerintahkan mesin CNC agar sumbu utama (pisau frais/pahat bubut)
melakukan gerakan cepat tanpa melakukan pemakanan.
G 01    merupakan instruksi agar alat potong mesin CNC melakukan gerakan pemakanan lurus baik ke
arah sumbu X, Y, maupun Z.
G 02    merupakan intruksi agar alat potong mesin CNC melakukan gerakan interpolasi lingkaran searah
jarum jam.
G 03 merupakan instruksi agar alat potong mesin CNC melakukan gerakan interpolasi  lingkaran
berlawanan  arah  dengan  jarum  jam

Lintasan alat potong mesin frais bergerak dengan pemakanan radius berlawanan dengan   jarum  jam  ke

titik  X  =  Pz  dan  Y  =  Pz . Pemrograman inkrementalnya bila menggunakan EMCO TU 2A dapat

ditulis:

N 100  = Nomor blok ke 100
G 02 = Gerak alat potong melingkar searah dengan jarum jam
XPz = Tujuan lengkungan searah X yang dikehendaki (mm)
Ypz = Tujuan lengkungan searah Y yang dikehendaki (mm)
ZPz = Tujuan lengkungan searah Z yang dikehendaki (mm)
F = Feeding (kecepatan asutan dalam mm/menit)

M99  =  merupakan parameter  gerak  alat  potong  membentuk  radius yang         berpusat di titik M
yang memiliki jarak dengan titik awal searah sumbu X  disebut I, searah dengan sumbu Y disebut J, dan
searah dengan sumbu Z disebut K

KODE - KODE ALARM
A 00 Salah Perintah fungsi G atau M
A 01 salah Perintah G 02 atai G 03
A 02 Nilai X Salah
A 03 Nilai F salah
A 05 Kurang Perintah M 30