Kamis, 06 Juni 2013

KONSEP DASAR DESAIN HIASAN BUSANA


Desain hiasan busana adalah suatu rancangan gambar yang nantinya akan diwujudkan dengan tujuan untuk memperindah suatu penampilan busana dengan menerapkan tehnik sulaman.
Desain hiasan busana merupakan desain terpakai yang dapat diterapkan pada berbagai busana, busana anak maupun dewasa baik untuk laki–laki maupun wanita. Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan–bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah.
Ditinjau dari tekniknya, menghias kain dibedakan atas 2 macam yaitu:
  1. menghias permukaan bahan yang sudah ada dengan bermacammacam tusuk hias baik yang menggunakan tangan maupun dengan menggunakan mesin dan
  2. dengan cara membuat bahan baru yang berfungsi untuk hiasan benda. Menghias permukaan kain atau bahan yaitu berupa aneka teknik hias seperti sulaman, lekapan, mengubah corak, smock, kruisteek, terawang dan metelase. Sedangkan membuat bahan baru yaitu berupa membuat kaitan, rajutan, frivolite, macrame dan sambungan perca. Yang akan dibahas pada bab ini hanyalah menghias busana dengan cara menghias permukaan bahan atau busana dengan beberapa teknik hias.
 Hiasan busana dilihat dari segi bahannya dapat digolongkan menjadi: 
1. Hiasan dari benang, contohnya antara lain macam-macam tusuk hias, sulaman, renda dan hiasan bordir. 
2. Hiasan dari kain, dibuat dari bahan yang sama dengan bahan pokoknya atau dari bahan lain (kombinasi). Jenis hiasan dari kain ini adalah:
  a. Macam-macam saku luar.  b. Macam-macam klep.
  c. Macam-macam detail busana seperti krah, godet, draperi, tali pinggang, manset.
  d. Macam-macam Trimming, antara lain:

   (1) Macam-macam jabot, yaitu hiasan renda/kain dibagian dada sekitar leher, dari kain serong yang ditata.
   (2)   Macam-macam plisse atau hiasan lajur dari lipit searah.
   (3)   Macam-macam ruche, lajur yang dikerut dibagian tengahnya.
   (4)   Broullionerent, yaitu lajur yang dikerut kedua sisinya.
   (5)   Klounches, yaitu potongan kain yang dikerut lalau dipasangkan ditepi kain
  (6)   Ascot hiasan renda/ kain yang dipotong dari lajur serong. Dipasang disekitar tengah 

          dada melingkar ke leher membentuk gelombang.
  (7)   Water fall menyerupai ascot tetapi lebarnya melebihi garis bahu.
  (8)   Friels yaitu renda/lajur yang digunakan seperti rumbai.
3. Hiasan dari logam, seperti macam-macam kancing, kain kaitm resleting, gesper.
4. Hiasan dari kayu, seperti kancing-kancing, manik-manik dan bentuk alternatif lain.
5. Hiasan dari plastik biasanya berupa gesper, kancing, resleting.
6. Hiasan Instimewa, hiasan yang tergolong istimewa antara lain:
  a. Gim, yaitu sejenis per yang sangat lembut berbentuk spiral dari logam berlapis warna emas atau perak.
  b. Ribbing yaitu sejenis bahan tricot (kaos) yang biasanya digunakan sebagai hiasan atau detail busana.
  c. Breading yaitu hiasan yang berupa tali, bentuknya menyerupai tali corel tetapi lebih padat, digunakan untuk tali tas.
  d. Hiasan Prada yaitu hiasan dengan warnna kuning keemasan atau putih yang diperoleh melalui proses pewarnaan atau pencelupan kain batik.
  e. Hiasan manik-manik

Manik-manik merupakan butiran atau lempengan yang bagian tengahnya lubang kecil yang berguna untuk lekekatkan benang atau kain yang akan dihiasi. Jenis manik-manik antara lain:
(1) Monte atau mutiara adalah jenis manic-manik yang bentuknya bulat kecil-kecil agak pipih dah tengahnya berlubang.
(2) Pasiran, yaitu jenis manik-manik yang bentuknya bulat kecil-kecil agak pipih tengahnya berlubang.
(3) Payet atau ketep yaitu jenis manik-manik yang bentuknya lempengan pipih bulat dan tengahnya berlubang. Bentuknya bervariasi seperti payet daun, payet bunga, binatang, kerang, bintang, dan lain-lain.
(4) Hallon, yaitu jenis manik-manik yang bentuknya panjang menyerupai lidi, dibagian tengah terdapat lubang kecil. Ukuran panjangnya bermacam-macam mulai dari 0.3-6 cm.
(5) Parel atau padi-padian, berbentuk seperti biji padi atau oval tengahnya memiliki lubang, warnanya seperti putih mutiara, putih pelangi, perak, emas dan warna lain.
(6) Batu manikan, bentuknya menyerupai bebatuan terbuat dari kaca, plastik transparan atau dari batu-batuan asli.
(7) Manik-manik bentuk bebas, merupakan pengembangan bentuk-bentuk yang sudah ada, kemudian pada permukaannya diberi ukiran atau ornamen yang bercorak etnis.

   f. Macam-macam renda hias, antara lain:

(1) Renda Pliess, yaitu renda atau kain sintesis, transparan dan berlipit-lipit.
(2) Breanding, yaitu renda katun atau sintesis, memiliki lubang-lubang yang jaraknya teratur dan dapat disisipi tali pita.
(3) Entredeux, yaitu renda tengah yang kedua sisinya simetris, dapat dipasangkan diantara dua helai kain.
(4) Gaipuro, yaitu renda yang lebar yang rendanya dari kain tala.
Renda berjumbai, renda dari sintesis yang pada satu sisinya terdapat rumbai-rumbai.

(Oleh: Dita Fitriana, S)

Sabtu, 09 Juli 2011

Keuntungan dan kekurangan Cetakan

1.      Sand casting
Keuntungan
1.      Material murah, mampu menahan detail dan tahan pada deformasi apabila dipanaskan.
2.      Proses sesuai baik untuk besi maupun nonferrous.
3.      Menangani produk yang lebih beragam dari metode pengecoran lainya
4.      Menghasilkan coran kecil yang presisi hingga coran besar sampai 1 ton
5.      Mampu mencapai toleransi yang ketat jika pemadatannya seragam
6.      Waktu persiapan cetakan relatif pendek dibandingkan dengan proses lainya
7.      Sederhana dan cocok untuk dimekanisasi
8.      Tingkat pemakaian ulang pasir sangat tinggi

Kekurangan
1.      Biasanya terbatas pada satu atau sejumlah kecil cetakan
2.      Perbandingan pasir dan logam relatif tinggi
3.      Menghasilkan limbah yang sangat banyak, terutama pasir, debu dan limbah shoot blasting
2.      Shell moulding (cetakan selubung)

Cacat Coran

Cacat coran
1.      Cacat gas (gas Defects)
Cacat yg disebabkan oleh gas dalam cairan logam yg terjebak atau gas yg muncul akibat uap kandungan air dalam cetakan selama proses penuangan.



2.      Cacat penyusutan (Shrinkage Cavities)
Cacat yg disebabkan karena proses penyusutan logam selama pembekuan berlangsung.



3.      Cacat bahan cetakan (molding material defects)